12 June 2010

Just Be Yourself

"Rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau" sering kita denger ya. Bahkan mungkin sering kita rasakan. Saat ada temen yang udah sukses duluan terkadang kita merasa iri. Saat ada temen yang begitu disukai oleh teman2 lainnya terkadang kita iri. Saat ada teman yang lebih baik dalam melakukan sesuatu daripada kita, sekali lagi kita merasa iri dan bertanya2.


"kok enak banget ya jadi dia? hidupnya sempurna dan selalu hidup mewah"

"kenapa ya gw ga bisa sejago dia? padahal usaha gw sama kerasnya"

"beuh, fansnya banyak amat? emang dia ngapain sih? ampe diidolakan segitunya"



dan masih banyak pertanyaan2 lain yang ga akan pernah kejawab kalo kita ga pandai bersyukur. Begitu sulitnya bersyukur sehingga setiap kondisi yang dihadapi seolah bagaikan masalah. Padahal mungkin sesungguhnya masalah itu hanya ciptaannya sendiri karena dia ingin lebih dan lebih.

Banyak orang bilang bahwa cita2 itu harus setinggi langit sehingga kita hanya ingin terbang setinggi2nya, selalu melihat ke atas, terus melaju, menembus awan dan hanya menatap langit yang tak akan ada batasnya. Dan ketika kita tersadar, ternyata kita sudah terbang terlalu tinggi dimana udara sangat tipis, menyesakkan, dingin dan sepi.

Hmm, ko bisa ya mencapai langit tapi justru ga bahagia? Gw mau protes nih, sama yang bikin statement "cita2 harus setinggi langit". Siapa bilang cita2 harus setinggi langit? kalo kata gw sih, cita2 setinggi pohon kelapa juga sah2 aja. Toh ga ada undang2nya juga.. ehehehe.. Maksud gw, hal yang terpenting adalah melakukan yang benar2 kita inginkan dengan usaha terbaik yang kita mampu.

gw ulang ya:
"hal yang terpenting adalah melakukan yang benar2 kita inginkan dengan usaha terbaik yang kita mampu"

SUKSES.. apa sih sukses itu? kaya raya, punya rumah mewah, mobil mewah, istri cantik/suami ganteng.

Kalo sukses menurut gw sih, punya 7 perusahaan besar di 3 benua dan ketujuh perusahaan itu masuk dalam 10 perusahaan paling berkuasa di dunia, memiliki sebuah pulau pribadi, punya istri 4 dan semuanya rukun, memiliki 1 rumah di setiap kota di dunia, di setiap rumah terdapat super car limited edition dari berbagai merk terkenal yang hanya diproduksi 10 unit tiap merknya. Memiliki beberapa Mansion dimana terdapat Helipad (tentu dengan helikopternya), kolam renang, lapangan tenis, lapangan basket, lapangan golf, lapangan sepak bola, home theater, gym, mini zoo.. aah lengkap dah pokoknya.. hahaha.. (Ga denk, cita2 gw sederhana.. pengen bisa makan es krim tiap hari..)

Teman, sering kali kita manjadi seperti yang orang lain inginkan sehingga kita lupa dengan diri kita sendiri. Kita terus mencari standar baru agar lebih "SUKSES" dimana definisi suksesnya ditentukan oleh orang lain (kaya, populer, banyak temen, pasangan "good looking" dsb) padahal kalo mau jujur, kadang kita cuma butuh hidup tenang. Tapi entah mengapa sering kali penilaian orang lain menjadi penting sehingga kita tidak lagi mengejar kebahagian, tapi justru mengejar standar orang lain.

gw ulang:
"sering kali penilaian orang lain menjadi penting sehingga kita tidak lagi mengejar kebahagian, tapi justru mengejar standar orang lain"

Kita sering mengejar standar orang lain demi pengakuan dan penerimaan sosial. Namun sesungguhnya itu bukan keinginan terdalam kita sehingga kita tidak bahagia. Lebih berbahaya lagi jika seseorang sudah mencapai kesuksesan palsu tersebut. Akan sangat sulit keluar dari kondisi "sukses palsu" karena banyak sekali variabel yang berperan dalam pencapaian "sukses palsu" tersebut sehingga keadaanya menjadi sedemikian complicated. Dan satu2nya cara keluar dari keadaan ini adalah bersyukur.. saya ulangi BERSYUKUR.. bersyukur atas apa yang telah dimiliki dan dicapai.. (tapi kayaknya ada keterpaksaan dalam bersyukur kalo udah kaya gini,, ga tulus dari hati soalnya orang laen yang bahagia, bukan kita..)

"yaah, udah syukur lah gw udah dikasi ini itu.. Alhamdulillah deh.." <--- terpaksa

Lebih ngaco lagi kalo kita jadi sombong mentang2 udah berasa sukses, memiliki segalanya dan diakui orang lain. Kenapa musti sombong? soalnya ga bahagia, jadinya berusaha menunjukkan bahwa kita bahagia dengan cara menyombongkan diri.. Nauzubillah..

Kita masih muda, segar, kreatif, bersemangat dan bebas. Masih terbuka lebar kesempatan untuk mencapai keinginan2 terbesar kita. Masih banyak jalan menuju cita2. Masih terbentang luas cakrawala impian sejati yang benar2 murni dari lubuk hati.

so..

if life is so short, why do we do so many things we don’t like and like so many things we don’t do?

No comments:

Post a Comment